Rabu, 31 Januari 2018

Belum makan kalau belum makan nasi

Belum makan kalau belum makan nasi

"Yang namanya makan, ya makan nasi. Kalau belum makan nasi, itu namanya belum makan". Meskipun sudah menghabiskan 2 lembar roti, kalau belum makan nasi, ya belum makan. Makan mie, pakai nasi. Sayur sop, ada kentang, tetap pakai nasi. Makan biskuit, tetap harus makan nasi. Begitulah.
.
Diet yang sehat adalah diet yang mencakup keseimbangan zat gizi termasuk zat gizi makro: protein, karbohidrat, dan lemak. Mengurangi atau meningkatkan salah satu dari zat gizi ini dapat berdampak pada tubuh.
.
Mengurangi karbohidrat ke tingkat yang sangat rendah misalnya, dapat menyebabkan tubuh menggunakan protein dan lemak sebagai bahan bakar (diet yang sedang ngetren). Sebaliknya, kelebihan glukosa darah dapat menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus meningkatkan risiko penyakit diabetes atau kencing manis.
.
Anjuran konsumsi karbohidrat Indonesia adalah sebesar 55-65% dari total energi. Angka anjuran ini tentu berbeda di setiap negara. Banyak faktor yang mempengaruhi.
.
Berdasarkan pesan gizi seimbang keempat, konsumsi makanan pokok haruslah beragam. Bukan hanya nasi, kecukupan karbohidrat juga bisa didapat dari makanan sumber karbohidrat yang lain.
.
.
💡Punya pertanyaan seputar diet & gizi? Silahkan kirim pesan. Pertanyaan yang terpilih akan dijawab pada postingan selanjutnya.


Baca selengkapnya

Rabu, 10 Januari 2018

Inilah Beberapa Pemahaman yang Kurang Tepat tentang Diet

Inilah Beberapa Pemahaman yang Kurang Tepat tentang Diet

Terdapat beragam pemahaman tentang diet yang popular di masyarakat. Umumnya, diet sering diidentikan dengan menahan nafsu makan, mengurangi makan atau bahkan tidak makan sama sekali. Sehingga, jika seseorang mengalami masalah kelebihan berat badan, yang ada dibenaknya adalah melakukan diet. Padahal, makna diet sebenarnya lebih luas dari itu.

Adapula yang beranggapan bahwa diet disebut berhasil jika lebih sering BAB, buang air kecil yang rutin, bahkan berkeringat yang banyak. Anggapan ini kurang tepat. Justru, dengan diet yang benar akan membuat Anda jadi lebih sehat, lebih berenergi dan dan lebih bugar.

Kata “diet” pertama kali digunakan pada abad ke-13. Kata diet berasal dari bahasa Yunani yaitu diaita, yang artinya adalah manner of living. Dalam bahasa Inggris, diet didefinisikan sebagai food and drink regularly provided or consumed or the kind and amount of food prescribed for a person for a special reason.

Oleh karena itu, diet bukanlah sekedar mengurangi makanan yang dikonsumsi, melainkan pengaturan pola makan sehat dengan nutrisi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Jumlah makanannya dapat menjadi dikurangi atau ditambah. Tergantung pada kebutuhan setiap orang berdasarkan usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan serta aktivitas yang dilakukan.

Diet dilakukan dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada sebagian orang melakukan diet untuk menjaga kesehatannya atas anjuran dokter atau karena menderita penyakit tertentu, dan ada pula yang melakukan diet karena bermasalah dengan berat badannya.

Nah, mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan ideal, juga terdapat perbedaan dalam hal pengaturan pola makan. Baik untuk tujuan menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan (obesitas) maupun untuk menaikkan berat badan bagi yang kurang atau belum mencapai berat badan ideal. Begitu pun untuk tujuan mempertahankan berat badan (pembentukan atau menjaga bentuk otot mereka) serta mengecilkan perut buncit.

Pola makan yang diatur ini, bukan hanya berlangsung 1 atau 2 hari saja. Tetapi setiap hari, sehingga menjadi sebuah pola hidup. Saat diet, sebaiknya tanpa paksaan karena diet yang dilakukan dengan paksaan biasanya hasilnya juga akan kurang maksimal. Butuh kesabaran, kedisiplinan dan konsistensi saat diet agar mendapatkan hasil yang lebih optimal.


Salam sehat,

Coach Didik & Coach Eno


Baca selengkapnya

Selasa, 09 Januari 2018

Mulailah Dengan Kata Mengapa!

Mulailah Dengan Kata Mengapa!

Hai Selamat Pagi 😍😍😍

Hampir setiap orang yang sukses, pasti memiliki tujuan hidup dan target2 yang bakalan dicapai. Anda mungkin salah satunya.

Sebelum Anda ngelanjutin baca sampe Abis, Setuju kan dengan apa yang barusan Anda baca diatas?

Punya Target Gede, itu suatu keharusan!

Kenapa? Karena saya pun juga sama seperti Anda yang bercita2 untuk membahagiakan keluarga, kedua orang tua, adik dan kakak, pengen sodaqoh fi sabilillah yang banyak, membantu orang2 yang kurang mampu, dan lain-lain

Nah, maka dari itu, kita selalu berusaha mati2an untuk mewujudkan semua itu

Dan sadarkah Anda, saat pengen ngedapetin sesuatu, hampir semua orang bertanya..

"Hmm gimana ya caranya biar bisa mewujudkan itu?”

”Gimana ya caranya biar bisa punya omset puluhan juta dalam sebulan?”

”Gimana ya caranya biar bisa konsisten Sodaqoh ke Sabilillah?”

"Gimana ya caranya nurutin berat badan?"

Betul?

Nah, pertanyaanya... Kenapa selalu kata *Gimana* yang terlintas duluan di benak orang2 untuk mencapai sesuatu??

Coba bayangkan... Padahal kalo disadari, jawaban dari pertanyaan yang diawali kata gimana itu rata2 berujung ke Hal Teknis. Bener?

Apakah itu salah?
Nggak Selamanya!

Hanya aja, Sadar ngga kalo sebenernya ada pertanyaan yang bisa lebih memberikan efek syemangats baru untuk Anda disaat memulai sesuatu.

Apa itu?... Ya... Bener.. Pertanyaan awalan itu seharusnya diawali dengan kata Mengapa?

Why?

Maksudnya?

Jadi begini, misalkan Anda lagi berjuang untuk nurutin berat badan. Seharusnya, yang paling penting sebelum Anda ngelakuin caranya adalah Tanyakan diri Anda Mengapa Anda berjuang untuk turun berat badan? Kenapa saya harus nurutin lemak perut? Kenapa saya harus turun 7 kg sebulan?

Kebayang??

Sadarkah Anda, dari jawaban pertanyaan diatas itu bisa membangkitkan Semangat baru bagi kita. Ya,, yang selalu nge-cas syemangat kita saat kita lagi ga syemangats

Kalo saya #IngatKataGuru, buatlah Strong WHY? kamu yang kuat sebelum ngejalani teknisnya. Nah untuk langkah2 gimana-gimananya, mesti akan diarahkan sendiri ke arah tujuan Anda.

Tulis ini di sadur dari Tips Langsing dan Cantik


Baca selengkapnya